Thyristor Dan IGBT (Insulated Gate Bipolar Transistor)

Thyristor 

Thyristor  dikembangkan oleh  Bell Laboratories tahun 1950-an dan mulai digunakan secara komersial oleh General Electric tahun 1960an.  Thyristor  atau SCR (Silicon Controlled Rectifier) termasuk dalam komponen elektronik yang banyak dipakai dalam aplikasi listrik industri, salah satu alasannya adalah memiliki kemam-puan untuk bekerja dalam tegangan dan arus yang besar. Thyristor memiliki tiga kaki, yaitu Anoda, Katoda dan Gate. Juga dikenal ada dua jenis Thyristor dengan P-gate dan N-gate gambar-10.14

Fungsi Gate pada  Thyristor  menyerupai basis pada Transistor, dengan mengatur arus gate  IG yang besarnya antara 1 mA sampai terbesar 100 mA, maka tegangan keluaran dari Anoda bisa diatur.  Tegangan yang mampu diatur mulai dari 50 Volt sampai 5.000 Volt dan mampu mengatur arus  0,4 A 
sampai dengan 1500 A.  

Karakteristik Thyristor memperlihatkan dua variabel, yaitu tegangan forward UF dan tegangan reverse UR, dan variabel arus  forward   IF dan arus  reverse IR gambar-10.15. Pada tegangan  forward UF, jika arus gate diatur dari 0 mA sampai diatas 50 mA, maka Thyristor akan cut-in dan mengalirkan arus forward   IF. Tegangan  reverse untuk Thyristor UR sekitar 600 Volt. Agar Thyristor  tetap ON, maka ada arus yang tetap dipertahankan disebut arus holding IH sebesar 5 mA. 


Thyristor  TIC 106 D sesuai dengan data sheet memiliki beberapa parameter penting, yaitu :  tegangan gate-katode = 0,8 V, arus gate minimal 0,2 mA, agar Thyristor tetap posisi ON diperlukan arus holding = 5 mA. Tegangan kerja yang diijinkan pada Anoda = 400 V dan dapat mengalirkan arus nominal = 5 A. 
 
Aplikasi  Thyristor yang paling banyak adalah sebagai penyearah tegangan AC ke DC yang dapat diatur.  Gambar-10.17 tampak empat  Thyristor  dalam hubungan jembatan yang dihubungkan dengan beban luar RL.  
IGBT (Insulated Gate Bipolar Transistor) 

IGBT komponen elektronika yang banyak dipakai dalam elektronika daya, aplikasinya sangat luas dipakai untuk mengatur putaran motor DC atau motor AC daya besar, dipakai sebagai inverter yang mengubah tegangan DC menjadi AC, dipakai komponen utama  Variable Voltage Variable Frequency (VVVF) pada KRL modern, dipakai dalam kontrol pembangkit tenaga angin dan tenaga panas matahari. Dimasa depan IGBT akan menjadi andalan dalam industri elektronika maupun dalam listrik industri. 

IGBT memiliki kesamaan dengan Transistor bipolar, perbedaannya pada Transistor bipolar arus basis IB yang diatur. Sedangkan pada IGBT yang diatur adalah tegangan gate ke emitor UGE. Dari  gambar-10.19  karakteristik IGBT, pada tegangan UCE = 20 V dan tegangan gate diatur dari minimum 8 V, 9 V dan maksimal 16 V, arus Collector IC dari 2 A sampai 24 A. 


Sumber : Buku Teknik Listrik Industri Jilid 3

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »