Rangkuman Dasar Listrik Arus Bolak Balik (AC)

~ Listrik AC dihasilkan dari hasil induksi elektromagnetik, sebuah belitan kawat yang berdekatan dengan kutub magnet permanen. Kutub permanen diputar pada sumbunya, maka diujung-ujung belitan timbul tegangan listrik bolak-balik.
~ Prinsip generator AC sesuai kaidah tangan kiri Flemming, belitan kawat dalam loop tertutup yang dipotong oleh garis gaya magnet, pada ujung belitan kawat akan timbul ggl induksi.
~ Satu periode gelombang adalah satu siklus penuh, yaitu satu siklus positif dan satu siklus negatif.
~ Bentuk gelombang AC bisa berupa gelombang sinusoida, gelombang kotak, gelombang pulsa dsb.
~  Frekuensi adalah jumlah periode dalam satu detik. Listrik PLN dengan frekuensi 50 Hz, dalam satu detik terjadi perubahan siklus positif negatif sebanyak 50 kali dalam satu detiknya.
~  Panjang gelombang, dihitung berdasarkan kecepatan cahaya, 300.000 km/detik.
~ Harga rata-rata gelombang sinusoida, yaitu 0,636 harga maksimum
~ Harga efektif dari suatu tegangan/ arus bolak balik (AC) adalah sama dengan besarnya tegangan/arus searah (DC) pada suatu tahanan, dimana keduanya menghasilkan panas yang sama.
~ Harga efektif gelombang sinusoida besarnya 0,707 dari harga maksimum tegangan/arus.
~ Pergeseran phasa terjadi ketika tahanan R dirangkai seri dengan Kapasitor dan dipasang pada sumber tegangan bolak balik.
~ Kapasitor menyebabkan pergeseran phasa dimana tegangan drop di Kapasitor mendahului (leading) terhadap tegangan sumbernya.
~ Induktor menyebabkan pergeseran phasa arus tertinggal (lagging) terhadap tegangan sumbernya.
~ Kapasitor memiliki sifat melewatkan arus bolak balik.
~ Nilai reaktansi Kapasitor berbanding terbalik dengan kapasitansinya (XC= 1/ 2.ʌ.f.C).
~ Makin besar frekuensi nilai reaktansi kapasitif menurun, pada frekuensi rendah nilai reaktansi kapasitif meningkat.
~ Reaktansi Induktif (XL) berbanding lurus dengan frekuensi (XL= 2.ʌ.f.L).
~ Makin besar frekuensi nilai reaktansi induktif meningkat, pada frekuensi rendah nilai reaktansi induktif akan menurun.
~ Drop tegangan induktor mendahului 90° terhadap arus.
~ Impedansi (Z) adalah gabungan tahanan R dengan induktor L atau gabungan R dengan Kapasitor C.
~ Bilangan komplek adalah kumpulan titik yang dibentuk oleh bilangan nyata dan bilangan khayal, dalam bidang komplek W = a + jb
~ Bilangan nyata dari komponen Resistor, bilangan khayal dari komponen induktor +j dan komponen Kapasitor –j.
~ Dari bilangan komplek bisa ditransformasikan ke bilangan polar atau bilangan eksponensial, atau sebaliknya.
~ Sudut diperoleh dari arc tg X/R
~ Bilangan polar memiliki besaran dan menyatakan sudut arah
~ Bilangan eksponensial memiliki besaran dan eksponensial dengan bilangan pangkat menyatakan arah sudut.
~ Rangkaian seri Resistor dan Induktor dengan sumber listrik AC akan terjadi drop tegangan pada masing-masing, dan terjadi pergeseran phasa kedua tegangan sebesar 90°
~ Ada pergeseran sudut phasa antara tegangan dan arus sebesar ij.
~ Rangkaian paralel Resistor dan induktor dengan sumber tegangan AC menghasilkan cabang arus Resistor  IW sebagai referensi, arus cabang induktor berbeda sudut phasa sebesar 900° terhadap arus  IW, arus total merupakan penjumlahan arus cabang Resistor dan arus cabang induktor.
~ Beban impedansi arus bolak balik memiliki tiga jenis daya, yaitu daya semu satuan Volt-amper, daya aktif dengan satuan Watt, dan daya reaktif dengan satuan Volt-amper-reaktif.
~ Daya aktif dinyatakan dengan satuan watt, pada beban resistif daya aktif merupakan daya nyata yang diubah menjadi panas.
~ Pada beban impedansi daya nyata hasil kali tegangan dan arus dan faktor kerja (cosphi).
~ Pada beban dimana pergeseran phasa tegangan dan arus sebesar 90° maka daya aktif akan menjadi nol.
~ Daya semu dinyatakan dengan satuan Volt-amper, menyatakan kapasitas peralatan listrik. Pada peralatan generator dan transformator kapasitas dinyatakan dengan daya semu atau KVA.
~Segitiga daya menyatakan komponen daya aktif (P), daya reaktif (Q) dan daya semu (S). Resistor seri induktor diberi tegangan AC, berbeda dalam menggambarkan segitiga daya dengan beban Resistor paralel dengan induktor.
~ Faktor kerja menggambarkan sudut phasa antara daya aktif dan daya semu. Faktor kerja yang rendah merugikan mengakibatkan arus beban tinggi. Perbaikan faktor kerja menggunakan Kapasitor
~ Rangkaian Resistor paralel Kapasitor, memiliki dua cabang arus. Pertama cabang arus Resistor menjadi referensi dan kedua cabang arus Kapasitor mendahului  tegangan sebesar 90° Arus total sebagai penjumlahan vektor cabang arus Resistor dan cabang arus Kapasitor.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »