Tulisan ini kubingkiskan teruntuk dua hati yang berpadu dalam ikatan yang suci. Dua hati yang di ikat dengan tali pernikahan islami.Dan dua hati yang berjanji untuk membina mahligai rumah tangga yang diridhai Robbul Izzati.
Saudaraku yang dicintai Alloh …
Betapa indahnya hari-hari di awal menikah.
Dan betapa bahagianya suasana hati kita di kala itu.
Kata-kata mesra itu selalu menghiasi mulut kita.
Pandangan sejuk dan penuh cinta menjadi penghias romantika keluarga.
Senyum,canda dan gelak tawapun senantiasa hadir mengukir kisah cinta kita berdua.
Subhanalloh…
begitu ranum dan merekah cinta kita dengan pasangan kita.
Dan begitu Wangi asmara kita bergelora dengan belahan hati kita.
Namun seiring berjalannya hari sering kali suasana itu terkadang kian memudar.
Semakin berjalannya bulan dan tahun kebekuan pun mulai hilang tak bersinar.
Bukan sekedar itu,suasana itu seringkali hilang dalam benak kita tanpa sadar.
Dulu kita yang setiap hari penuh elegi dan simponi kini berubah menjadi percekcokan dan caci maki.
Kata-kata yang kita dulu manis kini berubah bagaikan racun menyesak dalam hati.
Oh…
rumah yang luaspun terasa sempit, panas dan menghimpit sanubari.
Saudaraku yang dicintai Alloh ….
Mudah-mudahan itu semua tidak terjadi pada kita dan pasangan kita.Kita berharap semoga kita dan pasangan kita selalu dalam samudra cinta dan bahagia.Akan tetapi jika semua itu hadir menjamah rumah tangga kita,bagaimana menjaga cinta agar selalu bersemi dan tumbuh indah?
Semoga beberapa hal ini bisa membantu anda dalam mempertahankan ikatan cinta.
➡️ Luruskan Kembali Niat kita
Niat yang benar sejak awal sangat mempengaruhi vitalitas cinta kita. Ketika kita tulus ikhlas bercinta dengan pasangan kita maka Alloh akan tunjukkan jalan-jalan meraih bahagia. Coba sejenak tanyakan dengan jujur pada diri kita.Motivasi apa ketika kita menjalin cinta dengan pasang kita?
Karena kecantikan,harta dan nasab semata atau karena agamanya?
Begitu juga seorang wanita ketika menerima pinangan sang laki-laki.
Apakah benar motivasi agama yang menjadi standar utama dalam menikah?
Memang tidak salah memilih pasangan karena penampilan, harta dan nasab. Namun ingat jangan sampai salah prioritas. Tidak akan pernah menyesal dan bersedih orang yang menikah karena kesholihan pasangannya. Karena Alloh telah menjelaskan bahwa budak hitam legam namun beriman lebih baik dari pada orang kafir meski mengagumkan pandangan kita.
Dan Rosululloh juga mengabarkan keuntungan bagi siapa saja yang memilih pasangan karena agamanya.
”Wanita itu dinikahi karena empat hal,karena hartanya,karena nasabnya,karena kecantikannya,karena agamanya.Maka pilihlah alasan menikahinya karena agamanya. Kalau tidak maka rugilah engkau"
(HR.Bukhori dan Muslim)
Jika saat di awal nikah kita kurang memperhatikan agama pasangan kita.Percayalah ketika kita masing-masing memperbaiki agama kita,Insya Allah cinta itu akan bersemi indah kembali.
➡️ Bentengi cinta kita dengan taqwa
Bagaimana membentengi cinta kita dengan taqwa?
Tidak lain dan tidak bukan bahwa ketika kita mencintai pasangan kita semata-mata karena Alloh.Begitu juga saat memberi dan melarang semata-mata karena Alloh.Jangan sampai kita memberi pasangan kita karena terpaksa.Kita hendaknya paham bahwa cinta kita tidak akan ada maknanya ketika tidak dibingkai dengan ketakwaan.
Jika cinta kita dibingkai taqwa maka setiap kita akan berusaha menghadirkan suasana ketakwaan dalam rumah tangga kita.Cinta yang bertaqwa akan mengajak pemiliknya berlomba meraih ridha-Nya.Inilah cinta yang meninggikan derajat pemiliknya.Cinta karena taqwa inilah yang menjadikan pemiliknya bersama di akhirat kelak.
فإنك مع من أحببت
“Sesungghnya Engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai.”