Material Penghantar Listrik di Panel Switchboard

Webmasdwi.com-Material Penghantar listrik di panel switchboards, penghantar listrik adalah semua material yang dengan mudah dapat mengalirkan (menghantarkan) arus listrik. Material ini biasanya berbahan dasar logam. Yang biasanya digunakan sebagai penghantar listrik adalah tembaga dan allumunium. Sebagai penghantar listrik, tembaga dan allumunium dapat dibuat/dibentuk menjadi kabel dan tembaga batangan (berbentuk lempengan dengan ukuran tertentu). Kabel dapat dibuat terbuka atau terbungkus isolator.kemampuan atau kapasitas penghantar arus listrik dari masing-masing jenis kabel dan tembaga berbeda-beda, tergantung luas penampang dan suhu ruangan sekitar.

  • Kabel
Kabel yang dipakai pada panel switchboard adalah kabel tunggal type NYA untuk penyaluran tenaga listrik dan type NYAF untuk rangkaian control.
kabel untuk penyaluran tenaga kontrol adalah semua jalur yang dipakai mengalirkan arus listrik secara langsung atau melewati komponen dan selanjutnya digunakan sesuai tujuannya (menjalankan AC, Chiller, Pompa dsb). kabel ini lazimnya disebut kabel tenaga atau kabel power.
komponen yang digunakan untuk menyalurkan arus listrik adalah MCB (miniature circuit breaker), MCCB (moulded case circuit breaker, HRC-fuse, LBS (load break switch), COS (change over switch), ACB (air circuit breaker), kontaktor (kontak utamanya).
kabel untuk rangkain kontrol adalah semua jalur kabel yang digunakan untuk mengalirkan arus listrik, secara langsung atau melewati komponen dan selanjutnya digunakan untuk rangkaian pengendali aliran listrik (rangkaian listrik), pemantau/monitoring (tegangan, arus, arus bocor, frekwensi dll). kabel ini lazim disebut kabel kontrol.komponen yang digunakan untuk mengontrol energi listrik adalah relay, kontaktor (coil dan kontak bantunya), trafo arus, meter-meter dsb.
  • Tembaga
Tembaga yang digunakan pada switchboards adalah berupa batangan tembaga berbentuk empat prsegi banjang.panjang tiap batang umumnya 4meter. kemampuan hantar arus tembaga tergantung luas penampangnya dan mengacu pada standart mana (DIN, IEC dll).
Tabel DIN-43671
  • Percabangan
Percabangan penghantar diperlukan :
-untuk mengalirkan arus dari satu sumber atau beberapa sumber arus listrik ke penghantar utama (busbar)
-untuk mengalirkan arus dari satu atau beberapa penghantar utama ke satu atau beberapa beban pemakai.
percabanagan dapat berupa:
-kabel terhadap busbar utama
-tembaga terhadap busbar tembaga

yang perlu diperhatikan dalam penyambungan ini adalah :
-ikatan sambungan harus kuat
jika sambungan kurang kuat (kendor), maka pada saat dialiri arus listrik, pada tempat yang kendor akan timbul busur api (loncatan listrik). Hal ini dapat menyebabkan kerusakan sambungan, sehingga aliran listrik yang mengalir tidak optimum, timbul panas yang menyebabkan kebakaran, sehinnga seluruh sistem terganggu bahkan dapat menyebabkan suatu gedung terbakar. Kejadian kerusakan setempat yang terbakar ini disebut "fong". kekuatan terminasi ini, harap menggunakan standart yang ada. (misal 12 newton).
-sambungan harus tepat dan rata. Jika tidak rata maka aliran arus listrik yang mengalir tidak akan optimum. hal ini juga dapat menyebabkan "fong".
-tembaga/kabel penghantar harus mampu menampung arus yang akan melewati komponen (KHA tembaga harus sesuai kebutuhan).
  • Terminasi komponen
terminal komponen adalah tempat pada komponen untuk penyambungkan kabel/tembaga penghantar arus listriknya. Pabrik komponen umumnya memberikan kode pada terminal-terminal ini.
terminasi komponen adalah cara penyambungan penghantar pada terminal tersebut.
yang perlu diperhatikan pada penyambungan ini adalah:
-ikatan sambungan harus kuat
jika sambungan kurang kuat (kendor), maka pada saat dialiri arus listrik, pada tempat yang kendor akan timbul busur api (loncatan listrik). Hal ini dapat menyebabkan kerusakan sambungan, sehingga aliran listrik yang mengalir tidak optimum, timbul panas yang menyebabkan kebakaran, sehinnga seluruh sistem terganggu bahkan dapat menyebabkan suatu gedung terbakar. Kejadian kerusakan setempat yang terbakar ini disebut "fong". kekuatan terminasi ini, harap menggunakan standart yang ada pada petunjuk/brosur komponen. (misal 5 newton).
-sambungan harus tepat dan rata. Jika tidak rata maka aliran arus listrik yang mengalir tidak akan optimum. hal ini juga dapat menyebabkan "fong".
-tembaga/kabel penghantar harus mampu menampung arus yang akan melewati komponen (KHA tembaga/kabel harus sesuai kebutuhan).
-ukuran fisik penghantar harus diperhatikan.
terminal komponen mempunyai keterbatasan ruangan. Gunakanlah kabel schoen/ tembaga yang ukurannya sesuai dengan ukuran terminal komponen dengan tetap mempertimbangkan KHA kabel/tembaga yang digunakan.
  • Kode warna
warna yang digunakan untuk identifikasi:
~identifikasi phase:
- phase R : warna merah
- phase S : warna kuning
- phase T : warna hitam
- Netral : warna biru
- grounding/arde : warna hijau
~identifikasi kabel kontrol:
-phase : warna hitam
-netral AC : warna biru
-grounding/arde : warna kuning bergaris hijau
-arus keluaran CT, dari terminal L adalah warna merah
-arus keluaran CT, dari terminal K adalah warna kuning bergaris hijau
-tegangan positif DC : warna putih
-tegangan negatif DC : warna kuning

Share this

Related Posts

First