Rangkaian Pengendalian Motor Listrik

• Dalam sistem kelistrikan dikenal dua istilah yaitu  sistem  pengendalian dan sistem pengaturan. 

• Dalam  sistem pengendalian ada dua bagian yaitu yang disebut rangkaian kontrol  dan sistem daya. 

• Dalam sistem pengaturan dikenal pengaturan loop terbuka dan loop tertutup dengan umpan balik.  

•  Setrika Listrik  dan  Rice Cooker adalah contoh sistem pengaturan loop tertutup temperatur dengan Bimetal.

• Yang termasuk komponen kontrol diantaranya : saklar ON, saklar OFF, timer, relay overload dan relay.   

• Komponen daya diantaranya  kontaktor, kabel daya, sekering atau circuit breaker. 

• Ada empat tipe kontak yang umum dipakai pada sistem pengendalian, yaitu Normally Open (NO), Normally Close (NC), Satu Induk dua Cabang  

• Komponen  timer  digunakan dalam rangkai kontrol pengaturan waktu ON/OFF. 

•  Kontaktor  merupakan saklar daya yang bekerja dengan prinsip elektromagnetik memiliki kontak utama dan kontak bantu. 

• Pengaman sistem daya untuk beban motor-motor listrik atau beban lampu berdaya besar bisa menggunakan  sekering atau  Miniatur circuit breaker (MCB). 

• Komponen  Motor Control Circuit Breaker 2 (MCCB) memiliki tiga fungsi, fungsi pertama sebagai switching, fungsi kedua pengamanan motor dan fungsi ketiga sebagai isolasi rangkaian primer dengan beban. 

• Komponen kontrol relay impuls bekerja seperti saklar toggle manual. 

• Komponen timer OFF-delay bekerja secara elektromagnetik. 

• Pengendalian hubungan langsung dikenal dengan istilah  Direct ON Line (DOL) dipakai untuk mengontrol motor induksi. 

• Saat motor terhubung Bintang. besar tegangan yang terukur pada belitan stator, sebesar Ubelitan = 1/√3 Uphasa-phasa sedangkan Ibelitan = Iphasa-phasa. . Moeller-Wiring Manual Automation and Power Distribution, hal 246, edisi 2

• Saat motor induksi terhubung segitiga,  tegangan terukur pada belitan stator sama besarnya dengan jala-jala,  Ubelitan = Uphasa-phasa.  sedangkan besarnya Ibelitan =1/√3 Iphasa-phasa.. 

• Motor induksi dapat dibalik arah putaran kanan atau putaran arah kiri, caranya dengan mempertukarkan dua kawat terminal box. 

• Pengendalian motor secara  soft starter  (GTO, Thyristor) kapasitas daya puluhan sampai ratusan KW untuk pengasutan awal dan bahkan untuk pengaturan putaran. 

• Prinsip instalasi perangkat  soft starter  terdiri atas beberapa tingkatan,mencakup  fuse atau  kontaktor utama, saklar, induktor, filter, inverter frekuensi, kabel dan motor induksi. 

• Inverter frekuensi memiliki kemampuan mengubah dari frekuensi jala-jala 50 Hz menjadi frekuensi  0 sampai 180 Hz. 

• Kontrol motor dilengkapi dengan beberapa pengaman sekaligus berupa pengaman thermal  overload  relay dan pengaman overcurrent  relay. 

• Alat pengaman  undervoltage  relay juga dipasang untuk mendeteksi jika tegangan jala-jala dibawah tegangan nominalnya. 

• Motor induksi dapat dilengkapi dengan sensor temperatur semikonduktor dari PTC/NTC. 

• Dalam rancangan perlu diperhatikan rating arus kontaktor, rating arus bimetal, rating  fuse dan penampang kabel disesuaikan dengan rating daya motor induksi. 

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »