Rangkuman Motor Listrik Arus Bolak Balik (AC)

• Kecepatan motor diukur dengan alat tachometer, pengukuran dilakukan pada poros rotor, ada tachometer analog dan tachometer digital.

• Torsi sering disebut momen (M) merupakan perkalian  gaya F  (Newton) dengan panjang lengan L (meter).

• Motor induksi disebut juga motor asinkron adalah alat listrik yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik.

• Motor terdiri atas belitan stator yang diam dan bagian rotor yang berputar pada porosnya.

• Susunan belitan stator motor induksi dengan dua kutub, memiliki tiga belitan yang masing-masing berbeda sudut 120°

• Bagian rotor merupakan batang penghantar yang bagian ujung-ujungnya dihubungsingkatkan dan disebut rotor sangkar tupai .

• Konstruksi motor induksi tidak ada bagian rotor yang bersentuhan dengan bagian stator, karena dalam motor induksi tidak komutator dan sikat arang. Motor tiga Phasa disuply tegangan satu Phasa

• Bagian motor induksi yang perlu dipelihara rutin mencakup pelumasan bearing, dan pemeriksaan kekencangan baut-baut kabel pada terminal box karena kendor

• Rumus mengitung daya input  motor induksi : P =  3 ϕ cos ⋅ ⋅U  (Watt)

• Pada motor induksi terdapat  rugi-rugi tembaga, rugi inti dan rugi karena gesekan dan hambatan angin.

• Efisiensi motor adalah perbandingan antara daya output pada poros rotor dengan daya input yang ditarik dari daya listrik.

• Besarnya rugi tembaga pada motor induksi sebanding dengan  I2.R, makin besar arus beban maka rugi tembaga makin besar juga.

• Spesifikasi teknik motor induksi terdapat pada nameplate, yang mengandung informasi: pabrik pembuat, jenis motor, tegangan nominal, arus nominal, putaran poros, frekuensi, daya motor, klas isolasi, klas IP.

• Membalik putaran motor, dilakukan dengan menukarkan posisi terminal yang terhubung dengan supply listrik 3 phasa.

• Dikenal ada empat jenis torsi, yaitu : MA= momen torsi awal, MS=momen torsi pull-up, MK=momen torsi maksimum, MB=momen torsi kerja.

• Ada beberapa cara teknik pengasutan, diantaranya : 
(a)Hubungan langsung (Direct On Line = DOL) 
(b)Tahanan depan Stator (Primary Resistor) 
(c) Transformator 
(d) Segitiga-Bintang  (Start-Delta) 
(e) Pengasutan Soft starting 
(f)Tahanan Rotor lilit.

• Pengasutan hubungan langsung (DOL) akan menarik arus 5 s/d 6 kali arus nominal, menghasilkan torsi starting 1,96 kali torsi nominal.

• Pengasutan resistor stator dengan memasang resistor secara seri dengan belitan stator. Resistor gunanya untuk menurunkan tegangan ke stator. Jika tegangan diturunkan 50%, arus starting turun 50% dan torsi starting turun 25%.

• Pengasutan segitiga bintang menggunakan saklar segitiga-bintang. Saat hubungan segitiga arus ke stator 1/√3 dari arus start DOL. Torsi starting1/3 dari T starting DOL = 0,65.

• Pengasutan  Soft starting  menggunakan komponen  Solid State Thyristor terpasang antiparalel pada rangkaian belitan stator. Dengan mengatur sudut penyalaan α, tegangan dan arus starting dapat dikendalikan.

• Pengasutan Slipring termasuk pengasutan dengan menambahkan tahanan pada rangkaian rotornya, hanya bisa dilakukan pada motor 3 phasa  jenis rotor lilit. Dengan mengatur besaran tahanan rotor, arus dan torsi starting dapat diatur besarnya.

• Motor dua kecepatan  (Dahlander)  dirancang khusus memiliki dua belitan yang berbeda. Belitan pertama memiliki delapan pasang kutub (  p=8, kecepatan 370 Rpm). Belitan kedua memiliki enam pasang kutub  (p=6, kecepatan 425 Rpm).

• Pada motor satu phasa memiliki dua belitan stator, yaitu belitan phasa utama (belitan U1-U2) dan  belitan phasa bantu (belitan Z1-Z2).

• Rotor motor satu phasa sama dengan rotor motor induksi berbentuk batang-batang kawat yang ujung-ujungnya dihubung singkatkan dan menyerupai bentuk sangkar tupai.

• Motor kapasitor satu phasa, belitan utama stator (U1-U2) dan belitan phasa bantu dihubungkan seri dengan sebuah kapasitor (Z1-Z2).

• Motor shaded pole atau motor phasa terbelah, belitan utama pada stator dan ada belitan pembelah phasa pada kedua ujung yang dekat rotor.

• Motor Universal termasuk motor satu phasa dengan menggunakan belitan stator memiliki komutator dan sikat arang yang dihubungkan seri dengan belitan rotor.

• Motor tiga phasa, bisa dioperasikan dengan supply tegangan satu phasa,
dengan menambahkan kapasitor.


Share this

Related Posts

Previous
Next Post »