Rangkuman Alat Ukur Dan Pengukuran Listrik

• Untuk mengukur besaran listrik DC maupun AC seperti tegangan, arus, resistansi, daya, faktor kerja, frekuensi kita menggunakan alat ukur listrik. 

• Multimeter  untuk mengukur beberapa besaran listrik, misalnya tegangan AC dan DC, arus listrik DC dan AC, resistansi. 

• Alat-alat ukur analog dengan penunjukan menggunakan jarum, juga  dipakai alat ukur digital yang praktis dan membaca pada layar display. 

• Parameter alat ukur listrik meliputi akurasi, presisi, kepekaan, resolusi dan kesalahan.

• Pada awal perkembangan teknik pengukuran mengenal dua sistem satuan, yaitu sistem metrik dan sistem CGS. 

• Sejak 196° dikenalkan Sistem Internasional (SI Unit) sebagai kesepakatan internasional.  

• Besaran dan symbol parameter listrik meliputi Arus listrik, I. Gaya gerak listrik, E; Tegangan, V; Resistansi, R;  Muatan listrik, Q; Kapasitansi, C; Kuat medan listrik, E; Kerapatan fluk listrik, D; Permittivity, ε; Kuat medan Lissajous untuk menentukan frekuensi  magnet, H;  Fluk magnet, Ф;  Kerapatan medan magnet,B;  Induktansi, L, M;  Permeability, μ. 

• Ada enam besaran kelistrikan yang dibuat standart,yaitu standar amper, resistansi, tegangan, kapasitansi, induktansi, kemagnetan dan temperatur. 

• Sistem analog berhubungan dengan informasi dan data analog.  Sinyal analog berbentuk fungsi kontinyu. 

• Sistem digital berhubungan dengan informasi dan data digital. 

• Bagian listrik alat ukur analog yang penting adalah, magnet permanen, tahanan meter dan kumparan putar.  

• Bagian mekanik alat ukur analog meliputi jarum penunjuk, skala dan sekrup pengatur jarum penunjuk. 

• Blok diagram alat ukur digital terdiri komponen sensor, penguat sinyal analog, Analog to Digital converter, mikroprosesor, alat cetak dan display digital. 

• Tampilan display digital jenisnya 7-segmen, 14-segmen dan dot matrik 5x7 

• Alat ukur kumparan putar terdiri dari permanen magnet, kumparan putar dengan inti besi bulat, jarum penunjuk terikat dengan poros dan inti besi putar, skala linear, dan pegas spiral rambut, serta pengatur posisi nol. Dipakai untuk Voltmeter, Ampermeter. Multimeter. 

• Torsi yang dihasilkan alat ukur kumparan putar      T = B x A x I x N 

• Untuk pengukuran listrik AC alat ukur kumparan putar dipasang diode. 

• Alat ukur besi putar terdiri belitan, komponen diam, komponen putar, jarum penunjuk dan skala pengukuran. Pengukur Voltmeter, Ampermeter. 

• Alat ukur elektrodinamis, memiliki dua belitan kawat, yaitu belitan arus dan belitan tegangan berupa kumparan putar, pengukur Wattmeter. 

• Alat ukur piringan putar, memiliki belitan arus dan belitan tegangan terpasang dalam satu inti besi, dipakai pada KWhmeter. 

• KWhmeter satu phasa memiliki satu belitan arus dan satu belitan tegangan, KWhmeter 3 phasa memiliki tiga belitan arus dan tiga belitan tegangan. 

• Untuk menaikkan batas ukur tegangan dipasangkan tahanan seri dengan meter. 

• Untuk menaikkan batas ukur arus dipasangkan tahanan yang dipasangkan parallel dengan alat ukur. 

• Pengukuran tahanan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu mengukur langsung nilai tahanan dan pengukuran tidak langsung dengan metode jembatan. 

• Jembatan Wheatstone bekerja berdasarkan prinsip keseimbangan.

• Osiloskop termasuk alat ukur elektronik, digunakan untuk melihat bentuk gelombang, menganalisis gelombang. 

• Blok diagram dasar osiloskop yang terdiri dari Pemancar Elektron (Electron Beam), Pembelok Vertikal (Penguat-Y), Pembelok Horisontal (penguat-X), Generator basis waktu (Sweep Generator), Catu Daya, Tabung Hampa (CRT). 

• Dengan menggunakan osiloskop dua kanal dapat ditampilkan beda phasa yang dikenal dengan metode Lissajous 

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »