A. Listrik Statis

Kelistrikan

Pada saat hujan turun, pernahkah kamu melihat petir?  Petir adalah peristiwa alam yang sangat berbahaya dan ditakuti semua orang, karena petir menimbulkan kilatan cahaya yang diikuti dengan suara dahsyat di udara. Apabila seseorang tersambar petir, maka tubuh orang tersebut akan terbakar. Akibat berbahayanya petir, maka gedung-gedung bertingkat yang cukup tinggi dilengkapi dengan penangkal petir. Apa yang menyebabkan terjadinya petir? Mengapa tubuh orang yang tersambar petir terbakar? Mengapa gedung-gedung bertingkat yang tinggi dilengkapi dengan penangkal petir? Petir merupakan gejala alam yang timbul karena berkumpulnya sejumlah besar elektron yang disebut listrik statis. Kita akan mempelajari dan mendiskusikan bagaimana cara memperoleh listrik statis secara sederhana dan cara pengosongannya sebagaimana petir dan manfaat penangkal petir.

Kegiatan Penyelidikaan
Dapatkah kamu menggerakkan suatu benda tanpa harus menyentuhnya?

1.  Buatlah potongan-potongan kecil kertas  tisu  atau kertas tipis di atas mejamu.
2.  Gosokkan sebuah sisir plastik atau penggaris plastik pada rambutmu untuk memberikan muatan listrik.
3.  Dekatkan sisir itu pada potongan kertas tisu. Catat pengamatanmu terhadap perilaku kertas tisu tersebut.

Listrik Statis

Mengapa pada kegiatan penyelidikan dengan sisir dan kertas tisu  yang telah kamu lakukan di atas, kamu mengamati potongan kertas tisu itu tertarik dan menempel pada sisir. Apa yang menyebabkan potongan kertas tisu itu menempel pada sisir? 

Pada saat kamu menyisir rambut kering, rambutmu tertarik  oleh sisir. Mengapa rambut menempel di sisir? Hal ini dijelaskan dalam Gambar 6.2.   Seperti ditunjukkan pada Gambar 6.2a, pada mulanya rambut dan sisir bersifat netral. Suatu atom bersifat netral, karena jumlah proton dan elektron sama. Pada saat kamu menggosokkan sisir pada rambutmu, sejumlah atom di dalam rambutmu terganggu, sejumlah elektron di dalam rambutmu terlepas dan berpindah ke sisirmu. Akibatnya, sisirmu memperoleh tambahan elektron, dan sisirmu itu tidak lagi netral, tetapi memiliki muatan negatif. Rambutmu kehilangan elektron, sehingga rambutmu itu bermuatan positif (Gambar 6.2b).Peristiwa ini merupakan contoh mendapatkan listrik statis dengan cara menggosok.  Listrik statis adalah berkumpulnya muatan listrik pada suatu benda. Pikirkan contoh-contoh lain tentang listrik statis.

Pengosongan Muatan Listrik

Loncatan muatan listrik terjadi pada saat  muatan listrik bergerak secara bersama-sama. Kejadian ini disebut pengosongan  listrik statis. Petir merupakan salah satu contoh proses pengosongan. Pengosongan itu ditunjukkan oleh  sambaran petir pada Gambar 6.3.  

Pengosongan terjadi apabila tersedia suatu jalan bagi elektron-elektron  untuk mengalir dari suatu benda bermuatan ke benda lain. Perpindahan muatan listrik statis dari satu benda ke benda lain disebut penetralan atau  pengosongan muatan statis. Pengosongan itu lazim juga disebut pentanahan, karena muatan itu sering dikosongkan dengan cara menyalurkan ke tanah. 

Pengosongan muatan statis di udara dapat terjadi sangat besar sehingga menimbulkan suara dahsyat yang kita sebut petir.  Proses terjadinya petir  dijelaskan dalam Gambar  6.4a, 6.4b, dan 6.4c. Bacalah keterangan ketiga gambar tersebut.
                
Gambar 6.3 Petir adalah contoh loncatan muatan listrik statis yang besar 
Sebelum terjadi petir, muatan listrik terbentuk di dalam awan  
ketika butiran-butiran air saling menggosok satu sama lain.
Kemudian terjadi pemisahan muatan di dalam awan. Bagian bawah awan menjadi bermuatan lebih negatif, menyebabkan muatan-muatan positif terinduksi ke permukaan tanah .
Terjadi sambaranpetir dari awan  ke tanah ketika  muatan negatif (elekt ron) meloncat dari awan bagian bawah  ke titik tertinggi di atas tanah yang bermuatan positif.  

Pengosongan tanpa Menimbulkan Kerusakan
                                                                
Batang logam penangkal petir sering dipasang di atas atap rumah bertingkat atau di atas bangunan tinggi, dan dihubungkan ke dalam tanah melalui kabel logam.  Penangkal petir, melindungi rumah dan bangunan tinggi tersebut dari kerusakan oleh energi listrik yang besar di dalam petir. Penangkal petir ini menyediakan  suatu jalan  aman, melalui pentanahan, agar arus listrik petir  mengalir masuk ke dalam tanah, bukan melewati rumah atau bangunan lain. Pernahkah kamu melihat bangunan tinggi yang dilengkapi dengan penangkal petir seperti Gambar 6.5. Penangkal petir itu merupakan contoh pengosongan muatan  listrik statis yang tidak menimbulkan kerusakan. 
Gambar 6.5 Pada saat terjadi petir, pengosongan listrik statis dari bagian bawah awan yang bermuatan ke Bumi akan melewati batang penangkal petir ini. Muatan listrik akan mengalir kebawah dengan aman melalui kabel logam tersebut, dan masuk ke dalam tanah.

Elektroskop

Elektroskop adalah suatu piranti yang dapat digunakan untuk mendeteksi muatan. Sebagaimana diperlihatkan Gambar 6.6, di dalam sebuah peti kaca terdapat dua buah daun elektroskop yang dapat bergerak (kadang-kadang yang dapat bergerak hanya satu daun saja), biasanya dibuat dari emas. Daun-daun elektroskop ini dihubungkan kesebuah bola logam yang berada di luar peti kaca melalui suatu konduktor yang terisolasi dari peti. Apabila benda yang bermuatan positif didekatkan ke bola logam, maka pemisahan muatan terjadi melalui induksi, elektron-elektron ditarik naik menuju bola, sehingga kedua daun elektroskop bermuatan positif dan saling menolak (Gambar 6.7a). Proses demikian disebut memuati dengan cara induksi. Sedangkan, jika bola dimuati dengan cara konduksi, maka bola logam konduktor, dan kedua daun elektroskop memperoleh muatan positif karena ditinggalkan elektron-elektron yang bergerak menuju benda bermuatan positif tersebut, sebagaimana ditunjukkan oleh Gambar 6.7b. Pada setiap kasus, makin besar muatan, maka makin lebar pemisahan daun-daun elektroskop.

Perlu dicatat bahwa dengan cara ini, kamu tidak dapat menentukan tanda muatan, karena dalam  setiap   kasus,  kedua    daun elektroskop   saling menolak satu dengan yang lain. Meskipun demikian, suatu elektroskop   dapat  digunakan untuk  menentukan “tanda muatan” jika pertama-tama pemisahan muatan dilakukan dengan cara konduksi, misalnya elektroskop bermuatan negatif, sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 6.8a.  Jika benda bermuatan negatif didekatkan, sebagaimana ditunjukkan pada Gambar  6.8b, maka lebih banyak elektron diinduksi untuk bergerak ke bawah menuju daun-daun elektroskop sehingga kedua daun ini terpisah lebih lebar. Di sisi lain, jika muatan positif didekatkan, maka elektron-elektron akan diinduksi untuk bergerak ke atas, sehingga menjadi lebih negatif dan jarak pisah kedua daun ini menjadi berkurang (menjadi lebih sempit), seperti pada Gambar  6.8c.

Saling Pengaruh antara Benda-benda Bermuatan Listrik. Apakah yang menyebabkan benda-benda bermuatan listrik positif atau negatif?
Sebelum kamu menggosok sisir dengan rambut pada Kegiatan 6.1 di atas muatan listrik sisir itu netral. Atom-atom sisir tersebut memiliki jumlah proton dan elektron yang sama. Pada saat kamu menggosok sisir tersebut dengan rambut, gosokan itu menyebabkan elektron-elektron pindah dari rambut ke sisir. Dengan membuat lebih banyak elektron terkumpul pada sisir, kamu memberikan muatan listrik negatif pada sisir tersebut.  Sisir  itu bermuatan negatif, dan rambut tersebut bermuatan positif.  

Benda-benda seperti sisir tersebut mendapatkan tambahan elektron, sedangkan rambut kehilangan  elektron.  Kita mengatakan kedua benda itu dimuati dengan  listrik statis. Dengan kata lain, listrik statis adalah terkumpulnya muatan-muatan listrik pada suatu benda. 

Jadi, benda-benda memperoleh muatan  listrik statis akibat kontak atau persentuhan satu sama lain, seperti pada saat kamu menggosok sisir dengan kain atau rambut.Benda-benda bermuatan sejenis akan tolak menolak (Gambar 6.9a), sedangkan benda-benda yang bermuatan tidak sejenis akan tarik menarik (Gambar 6.9b). Dengan kata lain ada gaya yang bekerja antara dua atau lebih benda yang bermuatan. 

Hukum Coulomb

Kamu telah melihat bahwa muatan tak sejenis tarik menarik dan muatan sejenis tolak menolak. Besar gaya ini bergantung 
pada besar muatan dan jarak antara muatan tersebut. Pada tahun 1785 seorang  ahli fisika bangsa Perancis yang bernama Charles Coulomb (1736-1806) telah menyelidiki hubungan antara besaran-besaran tersebut di atas. Jenis peralatan yang digunakan oleh Coulomb tampak pada Gambar 6.10. Batang yang diisolasi dengan bola-bola konduktor kecil A dan A’, digantungkan melalui kawat tipis. Bola yang sama yaitu B, ditempatkan di dekat bola A. Ketika bola A dan bola B bersama-sama disentuh dengan benda yang bermuatan, maka muatan menyebar ke kedua bola (bola A dan B) secara merata. Karena kedua bola A dan B memiliki ukuran yang sama, maka kedua bola tersebut menerima muatan dengan jumlah yang sama. Simbol untuk muatan adalah q. Oleh karena itu, besarnya muatan pada bola-bola A dan B  dapat disimbolkan dengan  notasi qA dan qB. Coulomb menemukan bagaimana gaya 
antara kedua bola yang bermuatan, A dan B tergantung pada jarak tertentu. Pertama ia dengan hati-hati mengukur besarnya gaya 
yang diperlukan untuk memutar kawat yang digantung melalui sudut yang diberikan. Dia kemudian menempatkan muatan yang sama pada bola A dan B serta mengubah jarak antara keduanya  r. Gaya menggerakkan A dari posisi diamnya, memutar kawat yang 
digantung. Dengan mengukur pembelokan A, Coulomb dapat menghitung gaya penolakan. Colomb menunjukkan bahwa gaya F berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua pusat bola.


Untuk menyelidiki bagaimana gaya bergantung pada besarnya muatan, Coulomb harus mengubah muatan bola. Pertama-tama Coulomb memberi muatan A dan B sama seperti sebelumnya. Kemudian Coulomb menambahkan bola lain yang tidak bermuatan, dengan ukuran yang sama dengan B. Ketika bola tersebut disentuhkan ke bola B, maka kedua bola membagi muatan yang telah ada dengan bola B. Karena keduanya memiliki ukuran yang sama, maka bola B sekarang hanya memiliki separuh muatan semula. Oleh karena itu, muatan pada bola B hanya separuh muatan bola A. Setelah bola lain yang disentuhkan ke bola B tersebut dijauhkan dari bola B, maka Coulomb menemukan bahwa gaya antara A dan B menjadi separuh dari gaya antara A dan B semula (gaya antara A dan B sebelum adanya bola yang tidak bermuatan). Ia menyimpulkan bahwa gaya F, berbanding lurus dengan muatan-muatannya.

F µ qA qB

Setelah melakukan pengukuran yang sama, Coulomb menyimpulkan hasilnya dalam suatu hukum yang disebut 
Hukum Coulomb yang berbunyi:

Besarnya gaya antara muatan qA dan muatan qB, yang dipisahkan oleh jarak r, adalah berbanding lurus dengan besarnya kedua muatan dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara muatan-muatan tersebut.

Satuan Muatan: coulomb (C)

Muatan suatu benda sangat sulit diukur secara langsung. Akan tetapi, Coulomb menunjukkan bahwa besarnya muatan dapat dikaitkan dengan besarnya gaya. Dengan demikian, ia dapat menentukan besarnya muatan yang terkait dengan besarnya gaya yang dihasilkan. Satuan muatan dalam SI adalah coulomb (C). Satu coulomb adalah muatan dari 6,25 x 1018 elektron atau proton. Ingat bahwa muatan proton dan elektron adalah sama. Muatan yang dihasilkan ledakan petir besarnya sekitar 10 coulomb. Muatan pada satu elektron hanya 1,60 x10-19 C. Besarnya muatan suatu elektron disebut muatan elementer. Dengan demikian, benda sekecil apapun seperti uang logam pada sakumu mengandung lebih 
dari satu juta coulomb muatan negatif. Muatan yang dihasilkan dengan jumlah yang sangat besar ini hampir tidak ada efek eksternalnya sebab diimbangi dengan jumlah muatan positif yang sama. Akan tetapi jika muatan tidak seimbang, muatan yang kecilpun seperti 10-9 C dapat mengakibatkan gaya yang besar.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »