Salah Persepsi, dalam keseharian kita tentu kita pernah bahkan sering mengalami salah persepsi. salah persepsi dalam segala hal yang tidak kita sengaja. hal ini harus dihindari agar tidak menimbulkan masalah lain, bahkan salah persepsi dapat meniimbulkan fitnah didalam kehidupan sehari-hari.
berikut beberapa contoh salah persepsi
"Asli Solo"
Ada gadis cantik memfotocopy ijazah ditempat fotocopy. Setelah selesai, karena buru-buru, dia lupa kalau ijazah aslinya tertinggal. setelah dia ingat jika ijazah aslinya tertinggal ditempat fotocopy tadi, diapun kembali ketempat fotoacopy tadi dan langsung bertanya,
"Mas, Mas, aslinya mana?"
lalu dijawab oleh si tukang fotocopy "SOLO, mbak!!!"
"Jalan Delapan Bulan"
Ada seorang ibu hamil tua mau membayar uang cicilan rumah disuatu cabang BTN. Didepan loket, petugas kasir langsung bertanya dengan proaktif, "berapa bulan bu??"
Dengan tersipu-sipu si ibu mkenjawab, "jalan delapan bulan" sambil mengelus-elus perutnya.
"Menikah sesama kerabat"
Anto adalah anak kelas 1 SD. Dia punya teman bernama Clara, Dan ternyata Clara juga punya hati kepada Anto. Pada suatu hari Anto berkata kepada Clara. "Clara, aku suka padamu. Sayang kita masih kecil. Jika nanti kita sudah dewasa kita menikah yaaa?"
Dengan wajah merah merona Clara menjawab, "Anto, bukannya aku menolak. aku sih, Mau Saja. Tapi dalam keluarga kami, kami hanya menikah sesama kerabat. contohnya, paman menikah dengan bibi, kekeh menikah dengan nenek dan bahkan papa menikah dengan mama. Padahal kamu bukan kerabatku, Anto."
berberapa contoh diatas merupakan beberapa contoh kejadian salah persepsi. Maka dari itu mulai sekarang pastikan bahwa orang yang kita ajak berbicara adalah satu persepsi dengan kita, untuk menghindari salah persepsi.
berikut beberapa contoh salah persepsi
"Asli Solo"
Ada gadis cantik memfotocopy ijazah ditempat fotocopy. Setelah selesai, karena buru-buru, dia lupa kalau ijazah aslinya tertinggal. setelah dia ingat jika ijazah aslinya tertinggal ditempat fotocopy tadi, diapun kembali ketempat fotoacopy tadi dan langsung bertanya,
"Mas, Mas, aslinya mana?"
lalu dijawab oleh si tukang fotocopy "SOLO, mbak!!!"
"Jalan Delapan Bulan"
Ada seorang ibu hamil tua mau membayar uang cicilan rumah disuatu cabang BTN. Didepan loket, petugas kasir langsung bertanya dengan proaktif, "berapa bulan bu??"
Dengan tersipu-sipu si ibu mkenjawab, "jalan delapan bulan" sambil mengelus-elus perutnya.
"Menikah sesama kerabat"
Anto adalah anak kelas 1 SD. Dia punya teman bernama Clara, Dan ternyata Clara juga punya hati kepada Anto. Pada suatu hari Anto berkata kepada Clara. "Clara, aku suka padamu. Sayang kita masih kecil. Jika nanti kita sudah dewasa kita menikah yaaa?"
Dengan wajah merah merona Clara menjawab, "Anto, bukannya aku menolak. aku sih, Mau Saja. Tapi dalam keluarga kami, kami hanya menikah sesama kerabat. contohnya, paman menikah dengan bibi, kekeh menikah dengan nenek dan bahkan papa menikah dengan mama. Padahal kamu bukan kerabatku, Anto."
berberapa contoh diatas merupakan beberapa contoh kejadian salah persepsi. Maka dari itu mulai sekarang pastikan bahwa orang yang kita ajak berbicara adalah satu persepsi dengan kita, untuk menghindari salah persepsi.