Showing posts with label Agama. Show all posts
Showing posts with label Agama. Show all posts

AMALAN 10 HARI PERTAMA BULAN DZULHIJJAH 1439H

Sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah 1439H adalah musim kebaikan.
Sudah selayaknya setiap muslim memberikan perhatian yang lebih terhadapnya. Sudah sewajarnya setiap muslim meningkatkan amal shalihnya pada waktu tersebut, melebihi amal shalihnya pada waktu yang lain.

Seorang ulama tabi’in, Abu Utsman Abdurrahman bin Mull an-Nahdi (wafat tahun 95 H) berkata, “Generasi salaf (sahabat) sangat memuliakan puluhan hari yang tiga; sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, sepuluh hari pertama Dzul Hijjah, dan sepuluh hari pertama Muharram.”

Keutamaan beramal di sepuluh hari pertama Dzulhijjah diterangkan dalam hadits Ibnu ‘Abbasradhiyallahu ‘anhuma berikut :

« مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ ». يَعْنِى أَيَّامَ الْعَشْرِ. قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ « وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَىْءٍ ».

“Tidak ada satu amal sholeh yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal sholeh yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzulhijjah).” Para sahabat bertanya: “Tidak pula jihad di jalan Alloh?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Tidak pula jihad di jalan Alloh, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satupun.“

(HR. Abu Daud no. 2438, At Tirmidzi no. 757, Ibnu Majah no. 1727, dan Ahmad no. 1968, dari Ibnu ‘Abbas. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih sesuai syarat Bukhari-Muslim)

👉 Adapun amalan yang selayaknya dilakukan oleh setiap muslim yang memiliki kemampuan pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah ini adalah sebagai berikut :

  • Haji dan Umrah
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

“Satu umrah ke umrah lainnya menjadi penghapus dosa-dosa di antara keduanya, dan haji yang mabrur tidak ada balasan yang setimpal untuknya selain surga.”(HR. Bukhari dan Muslim)

Haji mabrur adalah haji yang dilaksanakan ikhlas demi meraih ridha Allah dan dikerjakan sesuai tuntunan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam. Ciri utamanya adalah keimanan, ketakwaan, dan amal shalih pelakunya setelah mengerjakan haji mengalami peningkatan ke arah yang lebih baik.

  • Shaum Sunnah
Yaitu shaum sunnah antara tanggal 1- 9 Dzulhijjah. Minimal mengerjakan shaum sunnah Arafah tanggal 9 Dzulhijjah bagi selain jama’ah haji.

Di antara sahabat yang mempraktekkan puasa selama sembilan hari awal Dzulhijah adalah ‘Abdullah bin ‘Umar –radhiyallahu ‘anhuma-. Ulama lain seperti Al Hasan Al Bashri, Ibnu Sirin dan Qotadah juga menyebutkan keutamaan berpuasa pada hari-hari tersebut. Inilah yang menjadi pendapat mayoritas ulama. (Lihat Lathoif Al Ma’arif, hal. 461)

Shaum sunnah adalah amal shalih yang sangat dicintai oleh Alloh. Alloh bahkan menganggap Dzat-Nya sebagai pemilik khusus shaum, dan Alloh sendiri yang akan memberikan balasannya.
Sebagaimana disebutkan dalam hadits qudsi bahwa Alloh Ta'ala berfirman :

“Semua amal anak manusia untuk dirinya sendiri, kecuali shaum, karena sesungguhnya shaum itu untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya.”(HR. Bukhari dan Muslim)

Jika kita tidak mampu memperbanyak shaum sunnah pada sembilan hari pertama bulan Dzulhijjah ini, maka setidaknya kita melaksanakan shaum hari Arafah pada tanggal sembilan Dzul Hijjah.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi bersabda tentang keutamaan shaum hari Arafah :

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ ، أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ ، وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ

“Shaum hari Arafah, aku mengharap Alloh menghapuskan dengannya dosa satu tahun sebelumnya dan dosa satu tahun sesudahnya.”(HR. Muslim, Tirmidzi, dan Ibnu Majah)

  • Shalat Wajib Lima Waktu Secara Berjama’ah Di Masjid Dan Memperbanyak Shalat Sunnah
Sebaiknya setiap muslim menjaga pelaksanaan shalat sunnah Rawatib, shalat Dhuha,  shalat Tahajud, shalat Witir, shalat tahiyatul masjid, dan shalat sunnah lainnya.

Dalam hadits qudsi Alloh Ta'ala berfirman :

“Hamba-Ku senantiasa mendekatkan dirinya kepada-Ku dengan amalan-amalan sunnah sehingga Aku mencintainya.”(HR. Bukhari, Ibnu Majah, dan Ahmad)

  • Tasbih, Tahmid, Tahlil, Takbir, dan Dzikir
Umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak bacaan tasbih, tahmid, tahlil, takbir, dan dzikir pada sepuluh hari pertama Dzulhijjah berdasarkan firman Alloh Ta'ala :

“Supaya mereka mempersaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Alloh pada hari-hari yang telah ditentukan atas rezki yang Alloh telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak.”(QS. Al-Haj (22): 28)

Dari Ibnu Umar dari Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

عَنِ ابْنِ عُمَرَ ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : مَا مِنْ أَيَّامٍ أَعْظَمُ عِنْدَ اللهِ ، وَلَا أَحَبُّ إِلَيْهِ مِنَ الْعَمَلِ فِيهِنَّ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ الْعَشْرِ ، فَأَكْثِرُوا فِيهِنَّ مِنَ التَّهْلِيلِ ، وَالتَّكْبِيرِ ، وَالتَّحْمِيدِ

“Tiada hari yang lebih agung di sisi Alloh dan amal kebaikan pada hari tersebut lebih dicintai oleh Alloh, melebihi sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah ini. Maka hendaklah kalian memperbanyak tahlil, takbir, dan tahmid.”(HR. Ahmad)

Imam Bukhari berkata :
“Ibnu Umar dan Abu Hurairah keluar ke pasar pada sepuluh hari pertama bulan Dzul Hijjah. Keduanya mengumandangkan takbir, maka orang-orang mengikuti keduanya dalam mengumandangkan takbir.
Ibnu Umar juga mengumandangkan takbir dari dalam tendanya di Mina, maka jama’ah masjid yang mendengarnya ikut mengumandangkan takbir.

Mendengar hal itu, orang-orang di Pasar ikut mengumandangkan takbir, sehingga Mina bergemuruh dengan suara takbir.

Pada hari-hari tersebut, Ibnu Umar mengumandangkan takbir di Mina, setelah shalat wajib, di atas kasur, tenda, tempat duduk, dan jalan yang dilaluinya. Ia bertakbir pada seluruh hari tersebut.”

Takbir hari raya Idul Adha ada dua bentuk, yaitu muthlaq dan muqoyyad :

🔘 Muthlaq
Artinya umum tanpa terkait waktu, hendaklah memperbanyak takbir kapan dan di mana saja, kecuali di tempat-tempat yang terlarang melafazkan dzikir, yaitu di WC dan yang semisalnya. Takbir muthlaq Idul Adha dimulai sejak awal Dzul Hijjah sampai akhir hari Tasyriq.

🔘 Muqoyyad
Artinya terkait dengan sholat lima waktu, yaitu bertakbir setiap selesai sholat lima waktu, dimulai sejak ba’da Shubuh hari Arafah sampai ba’da Ashar di akhir hari Tasyriq.

🔘 Disunnahkan mengeraskan takbir bagi laki-laki dan dipelankan bagi wanita, dan disunnahkan bertakbir di perjalanan ketika menuju tempat sholat ‘Ied.
  • Dilarang Mencabut Atau Memotong Rambut Dan Kuku Bagi Orang Yang Hendak Berkurban.
Diriwayatkan oleh Muslim dan lainnya, dari Ummu Salamah Radhiyallhu 'anha bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

إذا رأيتم هلال ذي الحجة وأراد أحدكم أن يضّحي فليمسك عن شعره وأظفاره

"Jika kamu melihat hilal bulan Dzul Hijjah ( tanggal 1 Dzulhijjah ) dan salah seorang di antara kamu ingin berkurban, maka hendaklah ia menahan diri dari (memotong) rambut dan kukunya".
alam riwayat lain :

فلا يأخذ من شعره ولا من أظفاره حتى يضحي

-"Maka janganlah ia mengambil sesuatu dari rambut atau kukunya sehingga ia berkurban"._
Hal ini, mungkin, untuk menyerupai orang yang menunaikan ibadah haji yang menuntun hewan kurbannya.

Firman Alloh :

وَلا تَحْلِقُوا رُءُوسَكُمْ حَتَّى يَبْلُغَ الْهَدْيُ مَحِلَّه

"..... dan jangan kamu mencukur (rambut) kepalamu, sebelum kurban sampai di tempat penyembelihan...".[al-Baqarah/2 : 196].

Larangan ini, menurut zhahirnya, hanya dikhususkan bagi orang yang berkurban saja, tidak termasuk istri dan anak-anaknya, kecuali jika masing-masing dari mereka berkurban. Dan diperbolehkan membasahi rambut serta menggosoknya, meskipun terdapat beberapa rambutnya yang rontok.
  • Melaksanakan Shalat Iedul Adha Dan Mendengarkan Khutbahnya
Diantara syi’ar pada hari raya ‘Idul Fithri dan ‘Idul Adh-ha adalah pelaksanaan shalat ‘id, yang dilakukan di tempat
lapang dan terbuka, yang dihadiri oleh kaum muslimin.
Shalat 'Ied disyari'atkan bagi pria maupun wanita, bahkan wanita yang padanya ada halangan sekalipun diperintahkan untuk keluar menuju tempat shalat.

Dari Ummu ‘Athiyyah radhiyallahu ‘anha berkata :

أَمَرَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ نُخْرِجَهُنَّ فِي الْفِطْرِ وَالْأَضْحَى الْعَوَاتِقَ وَالْحُيَّضَ وَذَوَاتِ الْخُدُورِ فَأَمَّا الْحُيَّضُ فَيَعْتَزِلْنَ الصَّلَاةَ وَيَشْهَدْنَ الْخَيْرَ وَدَعْوَةَ الْمُسْلِمِينَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِحْدَانَا لَا يَكُونُ لَهَا جِلْبَابٌ قَالَ لِتُلْبِسْهَا أُخْتُهَا مِنْ جِلْبَابِهَا

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kami untuk mengeluarkan mereka pada hari raya ‘Idul Fithri dan ‘Idul Adh-ha, yaitu para gadis, wanita-wanita yang sedang haidh, dan para wanita pingitan. Adapun para wanita haidh maka dia harus menjauhi shalat. Hendaknya mereka semua menyaksikan kebaikan dan dakwah kaum muslimin.
Maka aku (Ummu ‘Athiyyah) berkata : Wahai Rasulullah, ada di antara kami tidak memiliki jilbab?

Maka beliau (Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ) menjawab : Hendaknya saudarinya meminjamkan jilbab kepadanya. ( Muttafaqun ‘alaihi )

Setiap muslim hendaknya memahami hikmah disyari'atkannya hari raya ini. Hari ini adalah hari bersyukur dan beramal kebajikan. Maka janganlah dijadikan sebagai hari keangkuhan dan kesombongan ; janganlah dijadikan kesempatan bermaksiat dan bergelimang dalam kemungkaran seperti ; nyanyi-nyanyian, main judi, mabuk-mabukan dan sejenisnya. Hal mana akan menyebabkan terhapusnya amal kebajikan yang dilakukan selama sepuluh hari.

  • Berkurban Pada Hari Raya Qurban Dan Hari-Hari Tasyriq
Hal ini adalah sunnah Nabi Ibrahim 'Alaihissalam, yakni ketika Allah Ta'ala menebus putranya dengan sembelihan yang agung.

Diriwayatkan bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam :

وقد ثبت أن النبي صلى الله عليه وسلم ضحى بكبشين أملحين أقرنين ذبحهما بيده وسمى وكبّر ووضع رجله على صفاحهما

"Berkurban dengan menyembelih dua ekor domba jantan berwarna putih dan bertanduk. Beliau sendiri yang menyembelihnya dengan menyebut nama Allah dan bertakbir, serta meletakkan kaki beliau di sisi tubuh domba itu".[Muttafaqun 'Alaihi]

  • Bersedekah
Sedekah secara umum hukumnya sunnah, dan nilai kesunnahannya pada sepuluh hari pertama bulanDzulhijjah ini semakin kuat.

Alloh Ta'ala berfirman (yang artinya) :

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Alloh adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir terdapat seratus biji. Alloh melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.”(QS. Al-Baqarah (2): 261
  • Bertaubat Serta Meninggalkan Segala Maksiat Dan Dosa
Termasuk yang ditekankan pula di awal Dzulhijjah adalah bertaubat dari berbagai dosa dan maksiat serta meninggalkan tindakan zholim terhadap sesama.
  • Banyak Beramal Shalih
Selain amalan-amalan di atas, terdapat banyak amalan yang selayaknya digalakkan, antara lain :

Membaca Al-Qur’an, Membaca istighfar, Berbakti kepada orang tua, Menyambung tali kekerabatan, Menyebar luaskan salam, Memberikan makanan, Mendamaikan dua pihak yang bersengketa, Amar ma’ruf dan nahi munkar, Menjaga lisan dan kemaluan, Berbuat baik kepada tetangga, Memuliakan tamu, Memberi nafkah kepada keluarga, Mengasuh anak yatim, Menengok orang sakit, Membantu kesulitan orang lain, Menunaikan amanat, Mengembalikan barang titipan, Melunasi hutang, Dan lain sebagainya.

Sebab amalan-amalan tersebut pada hari itu dilipat gandakan pahalanya. Bahkan amal ibadah yang tidak utama bila dilakukan pada hari itu akan menjadi lebih utama dan dicintai Alloh daripada amal ibadah pada hari lainnya meskipun merupakan amal ibadah yang utama,
 sekalipun jihad yang merupakan amal ibadah yang amat utama.

Semoga bermanpaat serta kita dapat melewati sepuluh pertama bulan Dzulhijjah ini dengan meraih pahala yang berlimpah, insyaAlloh.

Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat.
Segala puji bagi Alloh yang dengan nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna.
Keutamaan Bulan Ramadhan

Keutamaan Bulan Ramadhan


IMG_20180515_120040 

Seperti yang sudah kita ketahuai bersama bahwa bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat dinanti-nanti oleh semua umat Muslim diseluruh Dunia.Ini dikarenakan pada bulan Ramdhan terdapat banyak sekali keutamaan yang tidak akan ditemukan dibulan-bulan yang lain. Mohon maaf ijin Share sedikit tentang beberapa keutamaan Bulan Ramadhan diantaranya:
 Bulan diturunkannya Al-Qur'an Al-Karim. "(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) Bulan Ramadahan, Bulan yang didalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil). Karena itu, barang siapa diantara kamu hadir (dinegri tempat tinggalnya) dibulan itu maka hendaknya ia berpuasa pada bulan itu. "(QS. Al Baqarah : 185)
Setan dibelenggu, surga dibuka, neraka ditutup. "Apabila Ramadhan tiba, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan setanpun dibelenggu." HR Bukhari no.3277 dan Muslim no.1079  
Adanya malam Lailatul Qodar. "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada Lailatul Qodar (malam kemuliaan). Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebuh baik daripada seribu bulan." QS. Al Qadr : 1-3
Doa saat Ramadhan pasti dikabulkan. "Sesungguhnya Allah membebaskan orang dari api Neraka pada setiap hari dibulan ramadhan, dan apabila setiap muslim memanjatkan doa maka pasti dikabulkan." HR. Al-Bazaar.Al-Haitsami dalam Majma' Az-Zawaid (10:149)
Keutamaan sahur di bulan Ramadhan

Keutamaan sahur di bulan Ramadhan

Pada dasarnya kita disunnahkan makan sahur sebelum berpuasa pada setiap pagi dibulan ramdhan itu mengandung berbagai keutamaan, berikut adalah beberapa keutamaan Sahur dibulan Ramadhan:
  • Sahur itu Barokah
"Makan sahurlah karena sesungguhnya pada sahur itu terdapat barokah" HR. Bukhari no.1923 dan Muslim no.1095
  • Sholawat Allah dan Malaikat kepada orang yang sahur
"Sahur adalah makanan yang penuh berkah. Oleh karena itu, janganlah kalian meninggalkannya sekalipun hanya dengan minum seteguk air. Karena sesungguhnya Allah dan para malaikat bersholawat kepada orang-orang yang makan sahur." HR. Ahmad 3/12, dari Abu Sa'id Al Khudri
  • Pembeda dengan Puasa Ahli Kitab
"Pembeda antara puasa kita dengan puasanya ahlul Kitab adalah makan Sahur." HR muslim (8/771)
  • Batas Waktu Sahur adalah Fajar Shadiq
"Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar." QS. Al-Baqarah : 187
  • Sahur dengan Kurma
"sebaik-baik makanan Sahur bagi seorang mukmin adalah kurma (kering)." HR. Ibnu Hibban (no.883), Al-baihaqi (IV/236/237), dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu.
  • Memperbanyak berdoa diwaktu kita sahur
"pada setiap malam, Allah ta'ala turun kelangit dunia, ketika tersisa sepertiga malam terakhir, Allah berfirman, 'siapa yang berdoa kepada-Ku akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku akan Aku beri. Dan siapa yang memohon ampunan kepada-Ku akan akau ampuni'." HR. Bukhari 1145 dan Muslim 758
  • Memperbanyak Istighfar kepada Allah al-Ghafur
Allah berfirman tentang ahli surga, "Merekalah orang-orang yang penyabar, jujur, tunduk, rajin berinfak, dan rajin istighfar diwaktu sahur." QS Ali Imran : 17
  • Mengakhirkan sahur
Zaid bin Harits radhiyallahu'anhu, ia berkata, "Kita bersahur bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lalu kita mendirikan Sholat.'Saya berkata, "Berapa lamakah antara keduanya?"Rasul berkata, "Lima puluh ayat." HR. al-Bukhari (II/771) dan Muslim (II/771)
Dzikir yang Dibaca di Waktu Petang

Dzikir yang Dibaca di Waktu Petang

(Dari tenggelam matahari atau waktu Maghrib hingga pertengahan malam)

أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

“Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.”
[1]

Membaca ayat Kursi
اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ، لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ، لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ، مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ، يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ، وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَاءَ، وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ، وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا، وَهُوَ الْعَلِيُّ 
الْعَظِيمُ

“Allah, tidak ada ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia, yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi
Bangga mencium hajar aswad

Bangga mencium hajar aswad

Bangga mencium Hajar Aswad ini adalah cerita yang kerapkali disampaikan oleh mereka yang baru pulang haji atau umroh. bentuk ceritanya aneka ragam namun intinya sama "bangga karena berhasil mencium Hajar Aswad". diantaranya ada yang berkata, "wah meskipun harus melalui orang-orang hitam yang tinggi besar pada akhirnya saya berhasil mencium Hajar Aswad". "aku tiba-tiba mendapat jalan lapang, kosong dan ajaibnya mampu menerobos masuk untuk memeluk batu di pojok itu dan menciumnya."
Menjaga Cinta

Menjaga Cinta

➡️ Rawatlah cinta anda dengan setia.

Tanamkan dalam diri kita bahwa pernikahan adalah amanah yang suci.Amanah yang harus kita jaga dan pertahankan sampai mati.Amanah yang kelak akan dimintai pertanggungjawaban disisi ilahi.Oleh karena itu rawat cinta anda dengan setia.Ibarat tanaman jika tidak dirawat dengan baik maka dia akan tumbuh dengan baik pula.Merawat cinta sangat dibutuhkan kesabaran.Tanpa dirawat cinta akan pudar bahkan dimakan benalu dan melayu.Cinta yang tidak terawat tidak akan menghasilkan buah takwa.Diantara bentuk merawat cinta adalah sikap setia dengan pasangan anda.Jangan hianati cinta pasangan anda dengan selingkuh dan asmara liar.Begitu juga sms,cating, Facebookan serta telpon-telponan dengan sembarang orang.Sungguh aib bagi anda bermesra-mesraan dengan orang yang tidak halal bagi anda.Siapapun dia.

➡️ Selalu ingatlah Kebaikan Pasangan Kita.
Sudah sepantasnya bagi pasutri mengingat kebaikan pasangannya.Kita harus sadar bahwa istri kita bukan bidadari yang turun dari langit.Begitu juga seorang istri harus mengerti bahwa suaminya bukanlah malaikat yang sempurna tanpa cacat.Kekurangan dalam pasangan kita adalah kepastian.Oleh karena itu sebaik-baik pasangan adalah orang yang mampu menjahit dan menambal lubang kekurangan yang ada dalam pasangan kita.Bukankah suami istri itu ibarat pakaian yang menutup kekurangan dalam tubuh kita?
Saudaraku yang dicintai Alloh


Cobalah renungkan kembali ayat yang agung ini.

“…Mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka…”

(QS.Al baqoroh[2]:187)


Tak ada gunanya kita setiap hari menyebut-nyebut kekurangan pasangan kita atau keluarganya.Lupakan dan buang jauh itu semua.Mulailah dengan lembaran baru agar cinta anda bersemi kembali.

➡️ Jadikan cinta ladang pahala.
Indah sekali jika cinta kita menjadi ladang pahala. Ya, ladang pahala yang ditanami pohon-pohon amal sholih dalam keluarga kita.Kemudian pohon tersebut kita jaga dengan harapan kelak kita menuai buahnya di surga-Nya.Cinta akan menjadi ladang pahala jika pemiliknya menghiasi dengan iman dan takwa.Setiap kali kita berkorban untuk pasangan kita maka dilandasi dengan cinta karena Alloh.Bukan  karena motif dunia.
Cinta yang menjadi ladang pahala adalah cinta yang disertai ketundukan kepada hukum Alloh bagi pemiliknya. Begtu juga melaksnakan syariat Alloh  dalam keluarga kita.
Semoga Cinta Kita Bersemi Indah…